28 August 2011

Dimanfaatkan Atau Memanfaatkan ?

Sudah cukup lama sejak saya menulis di blog ini. Pada akhirnya saya menemukan alasan dan inspirasi untuk kembali menulis. Inspirasi dan alasan yang ditemukan jikala saya sedang menunggu adzan subuh selepas pagi tadi. Saya mulai membuka FB, dan tersenyum ketika membaca update status dari salah satu teman saya. Isi dari status tersebut adalah :
(1) "kita deket dari SMS doang,,pernah ketawa,,sedih,,curhat lewat SMS,,tapi semenjak llu punya BB,,SMS gw ga dibales,,tapi BBM orang pasti dibales,,kasian ya gw ketinggalan jaman ga punya BB :'("
Dan status lanjutannya adalah :
(2) " (-)hey kamu boleh minta PINnya ga?? (+)yah aku ga pnya BB (-)yaahh (+)kenapa yahh?? (-)ga apapa dehh cuma mau BBMan doang #DERITAHIDUP"
Status tersebut dapat dibaca dengan berbagai macam perspektif. Tapi disini saya akan mencoba untuk membaca dari perspektif sang empunya status tersebut. Tampak disana bahwa sang empunya status mencoba untuk (katakanlah) menyindir objek di dalam statusnya tersebut. Objek yang hendak disindir tersebut secara jelas adalah manusia yang memiliki BB dan dimanfaatkan oleh teknologi karena kebodohannya ! 

Mengapa saya katakan disini "dimanfaatkan oleh teknologi karena kebodohannya !" ? Karena secara jelas disana terlihat bagaimana keadaan sebagian besar kaum muda Indonesia saat ini. Bagaimana mereka seolah sengaja membatasi komunikasi dan interaksi mereka hanya dengan beberapa pihak yang memiliki alat komunikasi sejenis dengan yang mereka miliki. Sebutlah disini alat komunikasi tersebut adalah Blackberry. Suatu alat komunikasi yang mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2004 lalu.

Semakin lama pengguna layanan BB semakin bertambah jumlahnya. Hal tersebut membuat meluasnya jaringan komunikasi para pengguna BB melalui layanan Blackberry Messenger-nya, layanan pengiriman pesan singkat yang hanya dikhususkan kepada para pengguna BB. Sekilas hal tersebut mungkin dipandang oleh sebagian orang sebagai salah satu keunggulan dari BB. Tidak dapat dipungkiri, tapi memang disitulah letak keistimewaan BB agar diminati oleh banyak orang di Indonesia ini.

Bahkan berdasarkan data yang dimuat (dalam Sumber 1) terdapat jumlah sekitar 3 juta pengguna layanan Blackberry di Indonesia sampai dengan bulan  Mei 2011. Bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Jumlah yang menjadikan Indonesia sebagai negara pengguna layanan Blackberry no. 1 di dunia ! (menurut Sumber 2

Cukup banggakah kita saat ini memiliki posisi sebagai negara terbesar pengguna layanan Blackberry ? saya secara jelas dan tegas menyatakan disini bahwa tidak sepantasnya lah kita bangga dengan keadaan tersebut ! Disamping "bujuk rayu" efisiensi dan efektifitas komunikasi yang ditawarkan oleh Blackberry, terdapat beberapa pengaruh negatif yang berdampak besar kepada kehidupan sosial masyarakat Indonesia kontemporer. Sejak booming Blackberry melanda, pertumbuhan pengguna layanan tersebut semakin besar jumlahnya setiap tahun. Semakin banyak rakyat (terutama kaum muda) yang merasa bahwa memiliki Blackberry adalah suatu kewajiban agar dapat berkomunikasi. Anggapan “memiliki Blackberry adalah suatu kewajiban agar dapat berkomunikasi” tersebut muncul bukanlah tanpa alasan yang jelas.

Para pengguna Blackberry yang sangat mengandalkan fitur BBM serta jejaring sosial tersebut makin lama terlihat semakin menjauh dari gaya komunikasi terdahulu. Komunikasi melalui SMS, telepon ataupun mungkin secara langsung bertemu dengan lawan bicara sudah semakin jarang dilakukan. Jangan lah kita bicarakan keadaan “surat-menyurat” yang sudah lama ditinggalkan sejak berkembangnya teknologi komunikasi di era tahun 1990an. Surat menyurat secara eletronik (baca : sms) pun semakin lama keadaannya akan tergantikan oleh keadaan jejaring sosial, BBM, dan bahkan email.


Hal tersebut dapat anda lihat buktinya, sekali lagi, dengan membaca kutipan update status teman saya di Facebook tersebut. Bagaimana keadaannya yang tidak memiliki Blackberry maka secara terpaksa ia pun harus rela ditinggalkan oleh teman nya yang memiliki Blackberry. Secara terpaksa ia mengalami penurunan intensitas komunikasi dikarenakan temannya yang jarang membalas setiap SMS yang masuk ke dalam BB nya. Dan hal tersebut tidak hanya menimpa teman saya tersebut. Kalian harus percaya bahwa keadaan seperti itu terjadi di mana-mana saat ini. Dimana-mana kalian akan temukan para pengguna Blackberry yang dibodohi oleh teknologi akan membatasi dirinya untuk tidak berkomunikasi dengan non user Blackberry dikarenakan mereka tidak memiliki pulsa untuk melakukan hal tersebut ! Dikarenakan mereka sudah terbatasi komunikasinya hanya dengan para pemilik Blackberry yang jumlahnya 3 jutaan tersebut ! Sangat terbatas mengingat jumlah pengguna Handphone di Indonesia saja berjumlah sekitar 150jt orang (Sumber 3). 

Ditambah dengan jumlah rakyat Indonesia yang banyaknya adalah lebih dari 250jt manusia saat ini, maka pembatasan komunikasi hanya dengan menggunakan fitur  BBM yang memiliki 3 Juta user tersebut pantaslah dinamakan pembatasan komunikasi yang bodoh adanya !

Uraian dalam data diatas hanyalah sebagai pembantu di dalam memahami maksud dan arah dari tulisan ini. Dari kenyataan serta data tersebut dapat kita lihat bagaimana terbatasnya komunikasi para pengguna Blackberry yang dibodohi teknologi tersebut. Hal tersebut semakin diperparah karena adanya anggapan saat ini bahwa “SMS sudah ketinggalan jaman, untuk apa bertatap muka, lebih baik BBMan saja”. Anggapan yang membuat pandangan “Blackberry adalah barang primer” semakin meluas di kalangan para kaum muda serta rakyat Indonesia secara umum. Kemudian apa yang akan terjadi nantinya ? Teknologi akan semakin berkembang. Hakikat dasar manusia yang Tidak pernah ada puasnya membuat kita akan selalu mencoba untuk beradaptasi dengan model-model komunikasi kontemporer. Selalu hal tersebut berulang-ulang adanya. Dan hal tersebut lah yang saya maksud pembodohan disini !

Pembodohan selain karena pembatasan komunikasi, juga karena dipermainkannya manusia oleh teknologi yang sejatinya diciptakan oleh manusia mahluk paling sempurna itu sendiri ! Pembodohan karena tidak sanggupnya kita sebagai manusia Indonesia menciptakan teknologi komunikasi yang sesuai dengan kondisi rakyat kebanyakan. Pembodohan, sekali lagi, karena terlalu tergantungnya kita terhadap teknologi. Dan hal tersebut mengakibatkan munculnya suggestion dalam diri bahwa kita tidak bisa apa-apa tanpa adanya teknologi komunikasi yang super ekslusif seperti saat ini.

Saya tekankan sekali lagi disini, bahwa kesalahan tidak terletak pada teknologi, pada Blackberry, pada jejaring sosial, ataupun pada handphone. Tetapi kesalahan utama dan terbesar terletak pada manusia yang menggunakan teknologi-teknologi tersebut. Manusia yang secara sadar menikmati pembatasan komunikasi yang dilakukan oleh dirinya sendiri. Pembatasan yang bahkan mengakibatkan mereka tidak mau untuk sekedar membalas SMS dari luar pengguna layanan Blackberry. Pembatasan yang mengakibatkan mereka terlalu asik bermain dengan jejaring sosial dan mengurangi produktifitas mereka. Pembatasan yang mengakibatkan semakin terbelakang dan semakin bodohnya bangsa ini dibuat karena penggunaan teknologi yang salah !

Walaupun begitu memang ada beberapa manusia yang secara pintar memanfaatkan teknologi untuk produktifitasnya. Sebut saja yaitu teman saya Idham Farsah dan Indra Andhika Roshadi yang dapat menggunakan teknologi Blackberry untuk produktifitas kerjanya, tanpa harus membatasi komunikasi dengan pihak-pihak lain. Suatu pemanfaatan teknologi yang pintar. Namun sayang, masih sedikit manusia Indonesia yang sadar akan hal tersebut.

Akhir kata mungkin tepat adanya jika saya berkata “Gunakanlah teknologi yang kau miliki secara bijak”

4 comments:

  1. Lu, BBM memang istimewa.
    Tapi, BUKAN yang paling istimewa.

    Fitur utama dari BB adalah Push Mail.

    Jadi, kalau ada pengguna BB yang meng-"idolakan" fitur BBMnya itu,
    JELAS, dia hanya terikut arus.

    sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/BlackBerry

    ReplyDelete
  2. nah bener kata lo cell..yang terjadi sekarang kan mayoritas pengguna BB itu menganggap bahwa fitur utama gadget tersebut adalah BBMnya. padahal kenyataannya Blackberry digunakan untuk mempermudah proses email kan. +1 buat lo

    ReplyDelete
  3. well, komen aku bukan pembelaan karena aku tidak memakai BB, dan memang pilihanku seperti itu. udah mental orang indonesia kalo ikut sesuatu itu semata-mata buat gaya-gayaan, bener kan? sesuatu ditelan mentah-mentah. karena konsumerisme dan sifat ke barat-barat an yg dimiliki bangsa kita. padahal orang barat jg ga gitu-gitu amat BBM an. ya buat yg ga pake BB, ga usah berkecil hati, kalo temen kamu ga bisa nerima kamu yg ga ber-BB, ya berarti dia ga cukup baik utk jadi temen kamu. simpel kan? +1 buat aku. *loh

    ReplyDelete
  4. +1 buat wanda. Setidaknya dari situ terlihat malah siapa kawan dan lawan yang sebenarnya :)

    ReplyDelete