10 December 2011

Ah...


Hari ini panas menyelimuti
Angin membawa gerah, menyelimuti bumi
Tak guna gerhana malam ini
 ia tak bisa membasuh peluh

Ada canda tawa di seberang sana, nampak bahagia
Peluh menghadirkan senyum di bibir
Tak terasa adanya lelah
walau terasa adanya gundah

20 November 2011

Dua benda*


Sebatang rokok mulai kubakar
Asap memenuhi ruang, pekat
Secangkir kopi hitam ikut menemani
Melengkapi abu, menutupi cahaya lampu

Dua benda, ciptaan manusia
Setia menemani bagai mendung dan hujan
Antara cerah dan mentari
Tanpa luka, tak ada suka

08 November 2011

Pengenalan dan Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Dalam Era Informatika

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang pertama kali muncul dalam pidato Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Kehadiran istilah pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut dapat dikatakan merupakan sebuah "kesimpulan" dari apa yang ada di dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Nilai-nilai Ketuhanan, Kebangsaan, Internasionalisme, Musyawarah untuk mufakat dan kesejahteraan tersebut tidak serta merta lahir dengan sendirinya. Nilai-nilai tersebut pada dasarnya sudah hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan sejak Indonesia masih mengalami masa penjajahan fisik oleh negara-negara asing.

Dewasa ini nilai-nilai pancasila dapat dikatakan semakin dilupakan keberadaannya oleh masyarakat, khususnya pemuda-pemudi Indonesia. Keberadaannya yang sudah semakin dilupakan menyebabkan tidak adanya pemahaman secara mendalam lagi terkait dengan nilai-nilai dalam pancasila itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan degradasi pemahaman pancasila saat ini. Derasnya arus globalisasi, adanya pandangan negatif terhadap pancasila sebagai efek penerapan P4 pada masa Orde baru, hingga terjadinya perubahan sistem pendidikan nasional menjadi contoh beberapa faktor yang ikut mempengaruhi degradasi pemahaman pancasila.

Arus globalisasi yang semakin besar menjadi salah satu faktor utama terjadinya degradasi pemahaman pancasila pada sebagian besar generasi muda Indonesia. Perpindahan manusia dan jasa antar negara semakin mudah dilakukan. Informasi terkait hal-hal yang terjadi di seantero dunia dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat lokal suatu daerah. Kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi tersebut merupakan salah satu dampak positif dari globalisasi. Namun informasi yang didapatkan dengan mudah tersebut sering kali tidak diikuti dengan sikap bijak dari generasi muda dalam menanggapinya. Sudah seharusnya generasi muda Indonesia memiliki filter sebagai penyaring berbagai informasi yang diterima.

29 October 2011

Jam Sepuluh


Tak perlu rima irama
untuk menyatakan cinta
semua tidak nyata
yang ada hanya duka

Bersuka dengan fana
tak kuasa nyata terluka
berbisik mesra desir angin
mengucap "kau miskin ! "

18 October 2011

Saksi

Dua anak manusia bertemu dan bercengkrama dalam suka
disaksikan oleh mentari, menghindari sepi
Hari itu muncul sebuah rasa
Entah apa namanya...

Waktu dapat berkata, ini saatnya
Malam merestui, mentari malu mengakui
Tak peduli waktu, mereka bersatu
mengucap kata manis berdua

Dan Tuhan tahu...
Sebenarnya, tak ada kata satu
waktu mengerti semua
ia berkata "itu fana !"

Oktober menjadi saksi
bukan hanya kali ini
mereka tidak mengerti
mereka pergi, sampai nanti.



28 August 2011

Dimanfaatkan Atau Memanfaatkan ?

Sudah cukup lama sejak saya menulis di blog ini. Pada akhirnya saya menemukan alasan dan inspirasi untuk kembali menulis. Inspirasi dan alasan yang ditemukan jikala saya sedang menunggu adzan subuh selepas pagi tadi. Saya mulai membuka FB, dan tersenyum ketika membaca update status dari salah satu teman saya. Isi dari status tersebut adalah :
(1) "kita deket dari SMS doang,,pernah ketawa,,sedih,,curhat lewat SMS,,tapi semenjak llu punya BB,,SMS gw ga dibales,,tapi BBM orang pasti dibales,,kasian ya gw ketinggalan jaman ga punya BB :'("
Dan status lanjutannya adalah :
(2) " (-)hey kamu boleh minta PINnya ga?? (+)yah aku ga pnya BB (-)yaahh (+)kenapa yahh?? (-)ga apapa dehh cuma mau BBMan doang #DERITAHIDUP"
Status tersebut dapat dibaca dengan berbagai macam perspektif. Tapi disini saya akan mencoba untuk membaca dari perspektif sang empunya status tersebut. Tampak disana bahwa sang empunya status mencoba untuk (katakanlah) menyindir objek di dalam statusnya tersebut. Objek yang hendak disindir tersebut secara jelas adalah manusia yang memiliki BB dan dimanfaatkan oleh teknologi karena kebodohannya ! 

Mengapa saya katakan disini "dimanfaatkan oleh teknologi karena kebodohannya !" ? Karena secara jelas disana terlihat bagaimana keadaan sebagian besar kaum muda Indonesia saat ini. Bagaimana mereka seolah sengaja membatasi komunikasi dan interaksi mereka hanya dengan beberapa pihak yang memiliki alat komunikasi sejenis dengan yang mereka miliki. Sebutlah disini alat komunikasi tersebut adalah Blackberry. Suatu alat komunikasi yang mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2004 lalu.

Semakin lama pengguna layanan BB semakin bertambah jumlahnya. Hal tersebut membuat meluasnya jaringan komunikasi para pengguna BB melalui layanan Blackberry Messenger-nya, layanan pengiriman pesan singkat yang hanya dikhususkan kepada para pengguna BB. Sekilas hal tersebut mungkin dipandang oleh sebagian orang sebagai salah satu keunggulan dari BB. Tidak dapat dipungkiri, tapi memang disitulah letak keistimewaan BB agar diminati oleh banyak orang di Indonesia ini.

Bahkan berdasarkan data yang dimuat (dalam Sumber 1) terdapat jumlah sekitar 3 juta pengguna layanan Blackberry di Indonesia sampai dengan bulan  Mei 2011. Bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Jumlah yang menjadikan Indonesia sebagai negara pengguna layanan Blackberry no. 1 di dunia ! (menurut Sumber 2

Cukup banggakah kita saat ini memiliki posisi sebagai negara terbesar pengguna layanan Blackberry ? saya secara jelas dan tegas menyatakan disini bahwa tidak sepantasnya lah kita bangga dengan keadaan tersebut ! Disamping "bujuk rayu" efisiensi dan efektifitas komunikasi yang ditawarkan oleh Blackberry, terdapat beberapa pengaruh negatif yang berdampak besar kepada kehidupan sosial masyarakat Indonesia kontemporer. Sejak booming Blackberry melanda, pertumbuhan pengguna layanan tersebut semakin besar jumlahnya setiap tahun. Semakin banyak rakyat (terutama kaum muda) yang merasa bahwa memiliki Blackberry adalah suatu kewajiban agar dapat berkomunikasi. Anggapan “memiliki Blackberry adalah suatu kewajiban agar dapat berkomunikasi” tersebut muncul bukanlah tanpa alasan yang jelas.

Para pengguna Blackberry yang sangat mengandalkan fitur BBM serta jejaring sosial tersebut makin lama terlihat semakin menjauh dari gaya komunikasi terdahulu. Komunikasi melalui SMS, telepon ataupun mungkin secara langsung bertemu dengan lawan bicara sudah semakin jarang dilakukan. Jangan lah kita bicarakan keadaan “surat-menyurat” yang sudah lama ditinggalkan sejak berkembangnya teknologi komunikasi di era tahun 1990an. Surat menyurat secara eletronik (baca : sms) pun semakin lama keadaannya akan tergantikan oleh keadaan jejaring sosial, BBM, dan bahkan email.

20 August 2011

Abadi (?)

Aku ini abadi,
setidaknya lewat tulisan ini.
tulisan yang kau baca
tak berguna ! lebih baik palingkan muka
Bukankah lebih baik bekerja ?
kesenangan duniawi lebih berarti..


tapi aku nyaman seperti ini
mencoba untuk abadi
kau kira aku waras ?
aku tidak pernah puas !
ingin menjadi kaya
namun ku hanya bisa berkata-kata


Hei, jangan coba mengganggu !
berbaik hati kuminta kau pergi
bukankah lebih baik begitu ?

jangan coba untuk berpaling
memang, apa lagi yang tersisa disini..
apa kau ingin melihatku mati ?


Ah, tidak pernah puas
selalu engkau meminta
bukankah kau telah bekerja ?
sini..kuminta kau bangun
lihatlah dunia,
bisakah engkau memilikinya ?


(Lama-lama menjadi tua
kemudian mereka sirna,
dikhianati dunia...
tidak ada apapun tersisa.
mereka akhirnya benar-benar mati
tidak akan pernah abadi)

01 August 2011

Gelas.

Gelas pertama datang..
sejenak diam, aku minum kau melamun
sudahi kesunyian ini, mari kita mulai bicara
tak ada cerita, tidak berguna
keramaian dunia perlahan sirna
kembali sunyi, dan kau pun mulai mengerti
memang tak mudah untuk berani..

Perlahan isi gelas mulai berkurang,
kita memang bicara, basa-basi..
dalam benak, apa kau ingin aku pulang ?
aku berkata dalam hati, aku ingin disini !
menikmati isi gelas
memandangi televisi
menikmati sosokmu yang ada disisi

27 July 2011

Jangan Ada Kata Berhenti !

Pada masa-masa seperti ini dapat dikatakan beberapa organisasi mahasiswa mengalami fase reses di dalam pergerakannya. . Reses yang menurut KBBI berarti masa istirahat dari kegiatan sidang dalam hal ini diartikan sebagai masa istirahat berkegiatan untuk organisasi kemahasiswaan. Liburan akhir semester dimanfaatkan oleh beberapa mahasiswa untuk menikmati liburan di kampung halaman masing-masing. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab adanya masa reses di dalam organisasi mahasiswa kebanyakan.


10 July 2011

Untuk Mahasiswa dan Indonesia


Saya lama-lama tidak heran kalo liat pemerintah sekarang yang jauh dari masyarakat. Lah bisa dilihat kok dari kalangan mahasiswa contohnya, Badan eksekutif Mahasiswa nya saja jauh dari mahasiswa sebenarnya. di UGM, secara jujur saya katakan bahwa saya dan beberapa teman saya tidak merasakan sama sekali kehadiran BEM dan DPM secara luas. keputusan-keputusan yang mereka buat juga bisa dikatakan tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa menurut saya.  "jalan-jalan" ke luar negeri, mengadakan seminar dengan biaya besar tanpa adanya sosialisasi yang luas terhadap mahasiswa menurut saya itu adalah beberapa hal USELESS. Mahasiswa telah menjadi korban dari adanya Badan yang mengatasnamakan mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan dari badan tersebut. Namun mahasiswa pun seolah tidak ingin tahu dan tidak sama sekali peduli dengan keadaan itu. Ketidakpedulian tersebut wajar lahir karena, sekali lagi, adanya jarak yang jauh antara pihak perwakilan terhadap mahasiswa sendiri. Namun sampai kapan kalian mau diam ? apakah kalian rela beberapa pihak mengatasnamakan mahasiswa demi kepentingan-kepentingan mereka semata ? sadarlah kalian bahwa mereka telah memanfaatkan kita sebagai senjata untuk mencapai kepentingan mereka ! Dimana kalian sematkan kata "maha"siswa kalian ? jika untuk mengatasi hal seperti itu saja kalian malas. Tak ada bedanya kalian dengan para siswa yang masih belajar di tingkat-tingkat pendidikan dasar menengah.


04 July 2011

Terima Kasih..

Untuk segala yang telah Engkau berikan kepada saya serta manusia-manusia lainnya, terima kasih untuk segalanya Tuhan. 

Terima kasih yang besar juga saya sampaikan kepada semua teman-teman saya. Tanpa kalian, saya tidak akan bisa menjadi seperti ini, baik ataupun buruknya saya saat ini disadari atau tidak merupakan hasil dari pertemanan saya dengan kalian sampai saat ini. Saya akui, saya memang tidak akan pernah menganggap manusia itu adalah mahluk yang bebas dari "modus" sepanjang umur manusia tersebut. Namun, saya akui kalian merupakan sekelompok manusia yang sangat berarti bagi hidup saya (walaupun tidak semua baik).

Kepada teman-teman saya selama SD-SMP, terima kasih untuk segala "pelajaran dasar" yang telah kalian berikan kepada saya.
Kepada semua teman-teman saya di Texas 46, terima kasih karena kalian adalah manusia-manusia yang telah memberikan warna terindah selama saya hidup hingga saat ini. Bahkan sampai akhir hidup ini pun saya yakin kalian adalah salah satu bagian yang memiliki "warna" tersendiri di dalam perjalanan hidup saya.
Kepada semua teman-teman saya di UGM, terima kasih untuk semua (jujur saya bingung harus menulis terima kasih untuk apa, tapi saya sangat ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian). Saya sangat bersyukur dapat mengenal kalian semua, matur nuwun :)


Special Thanks to :

  1. Bung dan Sarinah GmnI (terutama GmnI komisariat Fisipol UGM). Terima kasih untuk segala "bribik"an nya serta pengalaman dan bimbingan yang telah kalian berikan kepada saya. Saya tidak pernah merasa menyesal sedikit pun, saya bangga memiliki teman-teman dengan pola pikir seperti kalian. Ingat bung dan sarinah sekalian, Indonesia tidak akan pernah merdeka selama kita masih mempercayakan nasib bangsa ini kepada mereka para penjajah. Kita juga tidak akan pernah merdeka selama perpecahan antar suku, ras, dan agama masih marak terjadi di Indonesia. Jangan mudah menyerah, tunjukkan kembali tinju kita, Indonesia, kepada dunia ! Tetap semangat !!!
  2. Teman-teman JPP 2009. Terima kasih untuk segala keindahan, ke"kompak"an serta "muka dua" yang telah kalian berikan kepada saya hingga saat ini. Secara tidak kalian sadari, kalian merupakan salah satu elemen yang menyebabkan saya memiliki pemikiran "manusia adalah serigala bagi manusia lainnya" Terima kasih untuk beberapa orang yang telah menunjukkan kepada saya bagaimana pentingnya arti seorang sahabat, betapa berharganya teman dan pengalaman yang kita lalui, serta beberapa orang yang menunjukkan betapa busuk nya manusia jika bermuka dua.
  3. Kepada mereka, dan manusia-manusia lain di luar sana. Terima kasih !


Menjadi lebih dewasa di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi lebih dekat kepada Tuhan YME, menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara, merupakan beberapa tujuan serta harapan hidup saya saat ini. Bersama kalian, saya yakin kita dapat mewarnai hidup ini dengan berbagai warna yang belum pernah kita temukan hingga saat ini. Sampai nanti ajal menjemput, kita akan selalu bersama. Terima kasih

26 June 2011

Who am i ?


Jika engkau tidak memahami siapa dirimu sendiri, maka pergilah dan carilah dimana ia berada..
Ini adalah sebuah proses untuk menjadikan manusia sebagai manusia yang sesungguhnya.


Apa yang saya rasakan sekarang adalah kenyamanan untuk hidup seperti.......ya saat ini !
Saya tidak ingin merasakan cinta terlebih dahulu (mungkin dalam waktu yang lama)...
apakah mungkin saya memiliki sifat jahat ? ah memang pada dasarnya manusia itu jahat.



"Karena pada dasarnya setiap manusia adalah serigala bagi manusia lainnya"



Percuma engkau mengaharapkan kebaikan yang tulus dari seorang manusia. Karena pasti dibalik kebaikannya itu manusia memiliki maksud tersendiri yang ingin dicapai untuk memenuhi tujuan pribadinya.

Namun kembali lagi kepada pertanyaan awal yang saya jadikan judul dari tulisan ini, "WHO AM I ?"
Apakah saya termasuk manusia-manusia jahat tersebut ? ataukah saya sebenarnya tidak termasuk kedalam golongan manusia biadab seperti mereka ?
Apa yang ingin saya capai ? 
Apa yang ingin saya lakukan selepas saya menulis kali ini ?
Apa yang akan saya lakukan beberapa waktu kedepan ?
Saya belum mengetahuinya, dan entah kapan saya akan mengetahuinya !


yang saya tahu...saat ini saya tidak ingin merasakan cinta terlebih dahulu.

mungkin dalam waktu yang lama. Sekian



Sumber gambar :

15 May 2011

Akan tiba...

Akan tiba waktunya
dimana semua akan menjadi biasa,
tak ada lagi air mata dan canda tawa...
kekosongan melanda.


Akan tiba waktunya
senyum kembali hadir di bibir,
tak ada lagi getir...
kebahagiaan akan tiba.


Akan tiba waktunya
rasa duka kembali melanda,
membawa mendung kedalam relung hati...
kembali sakit menghampiri.




Akankah tiba waktunya ?
jika kekosongan terlalu lama hinggap,
yang tersisa hanyalah gelap...

04 May 2011

Antara penguasa dan rakyat

Tiba - tiba saya ingin menulis sesuatu di dalam blog ini. Sesuatu yang sebenarnya sudah lama ingin saya sampaikan kepada kalian semua, sesuatu yang sering menggangu saya dan mungkin anda juga pernah mengalami gangguan dari hal tersebut. Keistimewaan perlakuan yang didapatkan oleh para pemangku kekuasaan (sebut saja misalnya Bupati, Kapolri, Presiden, Menteri, dkk) seperti misalkan penjagaan yang ketat jikala mereka berkunjung ke sebuah acara, didahuluinya mereka jika sedang melaksanakan perjalanan dari suatu tempat menuju tempat lain (dengan alasan ketentuan protokoler), bahkan disediakannya saf - saf atau tempat terdepan disaat mereka melaksanakan ibadah.


Hal tersebut mungkin jika kita melihat ketentuan protokol pengamanan Presiden / Bupati / Menteri dkk dimaksudkan untuk mengamankan keberadaan para pemangku jabatan publik tersebut agar terlindungi dari gangguan dan mungkin serangan yang akan datang, disamping juga untuk menjamin agar kedatangan mereka dapat tepat waktu di acara yang hendak mereka hadiri. Tetapi dapat kita lihat bagaimana masif nya dampak pengamanan yang menurut saya berlebihan tersebut kepada masyarakat luas. Kemacetan misalnya, hampir disetiap saat para pemangku jabatan publik tersebut hendak melintasi jalan raya maka dapat dipastikan akan adanya pendahuluan yang diberikan terhadap mereka, sehingga arus kendaraan yang akan melintasi jalan tersebut dari arah yang berlawanan dari arah kedatangan mereka mengalami kemacetan yang dapat berkilo - kilo panjangnya. Kemudian sterilisasi daerah yang akan dikunjungi oleh mereka, seperti contohnya bantaran rel KA di Jakarta ataupun Pasar - pasar, pasti akan segera "bersih" dan "rapi" seketika saat mereka akan melintas ataupun akan berkunjung. Semata - mata 'kebersihan" dan "kerapihan" tempat tersebut ada setiap saat, padahal disaat mereka telah pergi pun tempat tersebut akan kembali ke kondisi sebelumnya, kumuh dan penuh dengan masyarakat kurang mampu yang termajinalkan oleh kejamnya perekonomian Indonesia yang hanya dimiliki oleh beberapa orang saja. ABS (Asal Bapak Senang) menjadi jargon yang juga diterapkan setiap saat oleh para pengawal untuk menciptakan suasana hati yang menyenangkan bos nya.

Sejujurnya saya sangat tidak suka dengan keberadaan pengamanan (dalam segala bentuk) yang berlebihan terhadap para "bos" tersebut. Dampak yang timbul sungguh besar menurut saya. Masyarakat harus secara terpaksa mengalami kemacetan jikala mereka melintasi jalan raya, jikala mereka melanggar peraturan lalu lintas dengan cara menerobos lampu merah secara "legal", jikala masyarakat harus secara terpaksa dilenyapkan keberadaannya saat mereka hendak berkunjung ke suatu tempat. IRONIS ! Suatu hal yang menurut saya justru dapat menimbulkan kesenjangan dan kebencian semakin dalam oleh rakyat terhadap para penguasa. Mereka tidak sadar bahwa kesenjangan yang selalu dielu - elukan oleh mereka untuk ditiadakan dan dipersempit jaraknya justru semakin lebar adanya karena, tiada sebab lain,  ulah dan protokoler yang mereka gunakan sendiri !


Apakah tidak cukup untuk berperilaku normal dalam berkegiatan sehari - sehari menjalankan tugas mereka ? Tanpa adanya perlakuan super istimewa dan khusus untuk mereka, saya rasa para penguasa tersebut masih tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Masyarakat pun saya yakin akan merasa semakin dekat dengan pemimpinnya jika mereka merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Merasakan kemacetan, kesemrawutan pasar, perebutan tempat saat hendak beribadah jika datang terlambat, dan hal - hal lainnya. Saya yakin, dengan cara seperti itu (peniadaan atau mungkin pengurangan intensitas perlindungan) justru akan semakin meningkatkan kepercayaan publik dan keamanan terhadap penguasa tersebut, walaupun mungkin dalam skala kecil.


Perubahan dalam skala besar terhadap isi protokoler pengamanan para penguasa tersebut harus dilakukan, tanpa adanya kompromi, harus segera dilakukan ! Kondisi dan situasi Indonesia menurut saya memungkinkan untuk para penguasa tersebut berperilaku "normal" didalam berkegiatan sehari - hari. Bukankah masyarakat Indonesia itu pada dasarnya adalah masyarakat yang sopan dan ramah ? oleh karena itu, untuk apa engkau takut terhadap kami, wahai para penguasa ?

26 April 2011

Dibawah terang bulan

Dibawah terang bulan purnama,

bersinar layaknya kunang - kunang
di tengah padang ilalang,
kulihat engkau sekilas menawan..
sang bulan bersih dari gangguan awan.


Sejenak kurasakan kehadiranmu disini
lalu engkau menepi
kurasa tak ada lagi engkau disisi
Pergi ?


Sinar bulan pun perlahan tertutup
awan hanya menggangu, ku tak suka denganmu
kedatanganmu, membawa tangis langit selalu
Pergi jauh dari sini ! aku ingin melihat purnama itu.

26 March 2011

Earth Hour dan gaya hidup

Hari ini tanggal 26 maret entah kenapa ramai sekali manusia - manusia berbicara mengenai Earth Hour. Suatu event yang berisi ajakan terhadap sebanyak - banyaknya manusia agar pada jam 20.30 - 21.30 WIB malam ini mematikan lampu - lampu yang ada di rumah mereka, dengan tujuan katanya sih untuk menghormati bumi yang sudah semakin tua dan sebagai tanda bahwa manusia peduli dengan lingkungannya. Sedari pagi sudah ramai di media - media maya seperti twitter dan facebook manusia membahas earth hour ini, mempromosikan earth hour, curhat ingin melakukan apa sebelum earth hour nanti malam, dan terakhir bahkan saya mendapat SMS dari beberapa teman yang ikut - ikutan mempromosikan earth hour. Menurut saya itu adalah hal yang lumayan mulia lah untuk sekedar simbolisasi bagaimana manusia setidaknya menghormati bumi tempatnya berpijak.


Namun saya kembali berpikir, apa sebenarnya tujuan manusia - manusia boros yang selama ini mengotori bumi untuk melakukan earth hour ? hanya satu jam sajakah waktu yang kita berikan terhadap bumi untuk dapat "bernafas" lega dari segala kekotoran yang manusia lakukan ? sementara berapa waktu yang kita miliki dan kita gunakan untuk mengotori bumi sepanjang waktu kita hidup ? tidak sebanding menurut saya. Walaupun promosi yang dilakukan oleh banyak pihak berkata bahwa dengan melakukan penghematan selama satu jam maka setara dengan pengurangan sekian jumlah gas buang di udara, dll, tetapi tetap menurut saya hal tersebut tidak akan berdampak apa - apa terhadap bumi jika selepas earth hour pun manusia tetap akan kembali mengotori bumi ini.


Logika gampangnya begini saja, penghematan yang dilakukan selama satu jam nantinya akan menimbulkan penumpukan beban di waktu lain pada hari yang sama. Kesadaran bahwa pentingnya menjaga bumi akhirnya memang muncul walaupun hanya satu jam saja, tetapi apakah itu cukup ? sekali lagi saya pertanyakan. Apakah selain waktu earth hour yang telah ditetapkan oleh sekelompok pihak tersebut manusia artinya dapat melakukan perusakan yang semena - mena terhadap bumi ? Bagaimana jika setelah earth hour nanti manusia ingin langsung melakukan "balas dendam nafsu" ? mereka langsung menyalakan AC dengan suhu yang rendah untuk mengatasi kegerahan yang dialami, menyalakan TV atau segala macam alat elektronik, dan tetap membuang sampah di sembarang tempat tanpa mengindahkan nasib bumi ini.


Ironis, earth hour sepertinya hanya merupakan salah satu lifestyle tahunan baru yang muncul di permukaan untuk melayani kepuasan manusia semata. Sebuah simbolisasi akan begitu hteganya manusia karena hanya peduli terhadap bumi di waktu - waktu tertentu saja. Saran saya ? jangan berpartisipasi dalam event earth hour tersebut jika kalian masih belum bisa menghargai bumi seutuhnya, percuma menurut saya.








Sayangi bumi setiap saat

24 March 2011

I

Di setiap penjuru dunia ini setiap negara, organisasi, gerakan, dan apapun itu namanya pasti memiliki setidaknya satu pemimpin atau koordinator untuk penyebutan lainnya. Masing - masing pemimpin memiliki sebuah gaya kepemimpinan tersendiri yang sudah melekat didalam dirinya sejak ia lahir, dan saat individu tersebut mengenal dunia secara lebih terbuka maka gaya kepemimpinannya pun ikut terpengaruh dengan lingkungan tempat ia berada.

Tegas, peragu, pemarah, pemaaf, cepat tanggap, mudah cuci tangan, dan sifat - sifat lain yang dimiliki oleh para pemimpin adalah sebuah ciri tersendiri menurut saya untuk membedakan karakteristik antara pemimpin yang satu dengan lainnya. Walaupun memang terdapat beberapa sifat yang mirip diantara pemimpin - pemimpin tersebut, tetapi menurut saya (lagi) persamaan tersbeut hanyalah sebuah titik kecil belaka yang membuat setiap pemimpin dirasa "sama" oleh yang menganggap mereka SAMA !


Apa maksud dari semua basa - basi diatas ? saya ingin menegaskan disini bahwa (mungkin) gaya kepemimpinan saya adalah gaya yang tidak banyak manusia senangi. Pemarah, terkadang meremehkan pekerjaan, menganut paham lebih cepat lebih baik, adalah sekian ciri kepemimpinan yang dapat saya identifikasi dari dalam diri sendiri. Sifat pemarah jelas sangat tidak disukai oleh manusia disana, dan saya jelas sekali ingin merubah (setidaknya meredam) sedikit gelora kemarahan yang ada didalam diri saya. Banyak cara untuk meredam hal tersebut, akan tetapi sedikit manusia yang dapat memahami bahwa saya disini sedang berusaha untuk meredam sifat tersebut. Tidak bisa saya langsung menghapuskan sifat pemarah yang sudah ada sejak lama didalam diri ini begitu saja, proses dibutuhkan disini, dan saya memaklumi jika ada manusia - manusia yang (mungkin) merasa tersakiti dengan adanya proses itu.


Tapi apakah saya pernah melampiaskan kemarahan tanpa adanya alasan yang jelas ? saya rasa dan seingat saya TIDAK PERNAH. Alasan yang ada pun bukanlah semata - mata alasan konyol untuk membenarkan kemarahan saya, tetapi itu merupakan alasan yang memang wajar adanya sehingga muncullah kemarahan dalam diri ini. Tetapi mungkin penyampaian emosi sangat tidak terkendali dari diri saya pribadi sehingga banyak manusia yang tidak menyukai sifat ini. Perlahan saya mencoba untuk mengendalikan amarah tersebut, tapi saya kembali berpikir :  

"Apakah mungkin tipikal orang Indonesia yang sering merasa lupa diri ketika sudah diberikan kebaikan dan keleluasaan akan dapat mengerti kewajiban mereka tanpa harus menuntut hak terdahulu ?"


Karena saya melihat begitu mudahnya pemimpin yang tidak memiliki sifat "liar" dan tegas didalam dirinya dipermainkan oleh manusia - manusia disekeliling pemimpin tersebut. Didukung pula oleh lingkungan yang menyukai pemimpin seperti itu, pemimpin yang dapat dijadikan "mainan" bagi mereka. Sungguh ironis, lalu mau apa kalian manusia ?


Tegas, adalah salah satu hal yang jelas berbeda dengan Marah, tetapi saya sampai saat ini belum dapat memahami secara penuh apa perbedaan dari kedua hal tersebut. Belum secara penuh saya memahami, dan saya tak ingin keinginan untuk memahami tersebut mati hanya karena tuntutan lingkungan yang kejam. Benar mungkin apa yang dikatakan oleh beberapa manusia di luar sana bahwa menulis adalah salah satu cara yang efektif dapat meredam kemarahan dalam diri manusia. Saya sebagai manusia mencoba hal tersebut, saat ini, dan kembali saya mendapatkan satu pencerahan dari lingkungan hari ini.



Terima Kasih

17 March 2011

Berdialektika sejenak

Dialektika yang menurut informasi dari salah seorang teman saya adalah berbicara dengan substansi yang lebih bermakna menurut saya cocok untuk dijadikan headline tulisan saya kali ini. Tulisan yang lebih bermakna dari tulisan - tulisan sebelumnya, walaupun saya akui bahwa tulisan - tulisan saya yang lain pun memiliki makna pastinya. Makna ? saya juga sedikit tidak mengerti akan arti dari sebuah kata itu, apalah artinya menurut saya tidak akan bisa dimengerti jika kita tidak mencoba untuk memahaminya.


Begitu banyaknya kegiatan dan rutinitas yang terjadi sampai saat ini memberikan dampak yang berarti bagi saya. Jenuh, entah mengapa saya mengakui bahwa saya memang merasa jenuh akhir - akhir ini dalam segala aspek kehidupan. --> Segala aspek <-- adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memahami tulisan saya kali ini. Hal yang lumrah adanya bagi setiap manusia jika merasakan kejenuhan yang muncul di dalam hidupnya, itulah perkataan teman saya yang saya (kembali) kutip :)


Saya pun yakin anda semua pernah merasakan, atau mungkin sedang berada di dalam fase - fase kejenuhan dalam hidup anda. Tetapi apa sebenarnya keuntungan, kepentingan, atau kegunaan dari munculnya jenuh tersebut dalam diri seorang manusia ? menurut saya mungkin dengan adanya rasa jenuh tersebut seorang manusia akan dapat lebih keras berusaha untuk mengetahui dan mengenali diri mereka masing - masing. Karena sungguh sulit sebenarnya bagi seorang individu untuk mengenali dirinya sendiri. Itulah salah satu alasan mengapa banyak orang yang tidak dapat mengenali lingkungan mereka, karena toh mengenali diri sendiri pun mereka tidak mampu.


Mengalihkan perhatian ke aspek lain, saya akan mencoba untuk menuliskan tentang pandangan saya terhadap kehidupan politik negara ini, secara umumnya, dan khusus membahas mengenai salah satu partai yang berlandaskan marhaenisme pada awal berdirinya, PNI. Salah satu partai tertua yang ada di Indonesia dan berdiri sejak tahun 1927, semenjak runtuhnya rezim orde baru pada tahun 1998 beberapa tahun kemarin partai tersebut kembali muncul di kancah perpolitikan Indonesia. Dengan berbagai nama yang ada, mulai dari PNI - Massa Marhaen, PNI - Front Marhaenisme, PNI - Supeni, dll ada kesan yang dapat diambil dari munculnya PNI - PNI baru tersebut. Baru karena menurut saya PNI - PNI yang lahir semenjak runtuhnya rezim Orde baru saat itu merupakan partai - partai politik dengan kesamaan visi, ideologi (mungkin ?) tetapi tidak dapat bersatu kembali membentuk satu partai utama seperti apa yang terjadi pada saat sebelum orde baru berkuasa, yaitu satu PNI yang berlandaskan ideologi marhaenisme dan berada dibawah satu pengorganisasian.


Pemahaman saya mengenai perkembangan PNI memang belum terlalu banyak, tetapi saya menganggap bahwa permasalahan yang ada menyangkut kehadiran partai tersebut di Indonesia adalah hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah (mungkin) salah satu hal yang dapat meniadakan kejenuhan saya saat ini. Adakah diantara kalian yang membaca tulisan ini memiliki artikel, bahan bacaan, ataupun informasi menyangkut kehadiran PNI di Indonesia ? jika ada mungkin saya dapat meminjamnya hehe..

13 March 2011

Kenikmatan hidup..

Keindahan hidup yang kita jalani menurut saja dapat dirasakan jika kita memiliki kesabaran untuk menanti. Seperti yang sudah saya tuliskan di status FB saya, bahwa "Yang membuat indah hidup ini adalah menanti mati" dan hal tersebut saya tulis bukan tanpa arti dan basa - basi semata. Kita semua pasti akan menjumpai kematian karena itulah suatu kepastian yang terdapat di dalam takdir setiap makhluk hidup, hanya masalah waktu sampai kapan maut menjemput kita.

Hal tersebut menurut saya justru menimbulkan sebuah kenikmatan didalam kehidupan masing - masing manusia. Bayangkan jika seandainya semua manusia tidak mengalami kematian, maka apa gunanya hidup ini ? terus menerus hidup tanpa menanti sesuatu dan termakan waktu yang terus berjalan. Sedangkan dengan adanya kematian maka kita pasti akan memanfaatkan waktu hidup kita di dunia ini sebaik - baiknya untuk melakukan segala hal yang hendak kita lakukan. "sebelum saya mati, saya ingin melakukan bla bla bla..." hal tersebut umum kita dengar dari setiap mulut manusia, bahkan seorang teman saya pada masa SMA pun mengakui bahwa "kalo kita ga mati, hidup jadi ga berarti".

Tetapi menurut saya bukan hanya menanti mati ternyata yang dapat membuat hidup ini berarti. menanti suatu hal yang akan terjadi memiliki arti tersendiri bagi saya pribadi. Semenjak kita memasuki SD misalnya, kita menanti untuk dapat menggunakan pulpen untuk menulis dan hal tersebut merupakan suatu hal yang besar bagi saya pada masa itu. Memasuki masa SMP saya menanti selesainya pembangunan gedung SMP yang dilakukan dan setelah hal tersebut terealisasi maka rasa suka cita yang begitu besar muncul didalam diri saya dan juga teman - teman saat itu. Memasuki masa SMA, menunggu untuk mendapatkan cinta pertama dan menunggu hasil Ujian Akhir keluar merupakan penantian yang takkan terlupakan dari begitu banyak penantian yang saya alami hingga saat ini.

Hingga saat ini...saya akui bahwa sampai sekarang pun hal yang membuat perasaan saya dapat dengan cepat berubah - ubah sewaktu - waktu adalah menunggu. Hal yang oleh sebagian orang mungkin tidak disukai, tapi bagi saya hal tersebut sangat berarti. Sensasi yang dihasilkan dari adanya penantian itu merupakan sebuah hal yang tidak dapat dilukiskan dengan kata - kata mungkin. Walaupun memang tidak semua penantian dapat memberikan hasil seperti yang kita harapkan.


Menanti dirimu merupakan suatu hal yang membuat saya dapat mengerti dan belajar untuk terus dan terus menjadi lebih baik. Saya tidak menganggap penantian kali ini sebagai sebuah permainan, tapi ini adalah bagian dari hidup dan saya akui bahwa saya menikmatinya. Sampai kapan ? entah...saya belum dapat menjawabnya, waktu mungkin memiliki rahasia yang disembunyikan rapat - rapat dari para manusia yang ingin mengetahui "sampai kapan saya harus menunggu ?"

11 March 2011

Gie, in memoriam..

"Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah, 
Aada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di wiraza, 
Ttapi aku ingin menghabiskan waktu ku disisi mu sayang ku…. 
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu 
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandala wangi 

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang 
Ada bayi-bayi yang lapar di Biafra 
Tapi aku ingin mati disisi mu manisku 


Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya 
Tentang tujuan hidup yang tidak satu setan pun tahu 
Mari sini sayangku 
Kalian yang pernah mesra Yang pernah baik dan simpati padaku 
Tegaklah ke langit luas Atau awan yang menang 

Kita tak pernah menanamkan apa-apa 
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa 

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahir 
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda 
Dan yang tersial adalah berumur tua 

Berbahagialah mereka yang mati muda 
Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada 
Berbahagialah dalam ketiadaanmu.."

21 January 2011

Tulisan di pagi hari

Pernahkah engkau memperhatikan derasnya air yang mengalir ?
Mencoba mencari jalan menuju hilir tanpa ada rasa getir yang menghinggapi..


Adakah kiranya sang pendekar menghunuskan pedangnya kepada sahabatnya sendiri,
Jika mungkin khianat merasuki persahabatan yang telah mereka jalin selama ini,
Jika mungkin iblis telah merasuki diri sang sahabat, dan hancurlah sudah semua,
Iblis yang tumbuh dengan muka yang manis, dengan segala niatan busuk didalam senyumnya,

Mati tertusuk pedang tajam, meninggalkan dunia yang kelam..


Mungkinkah sang burung Garuda dapat lepas dari sarang sang Naga ?
Naga yang telah mengurung segala jenis hewan di bumi ini,
Naga yang membesar, semakin kekar setiap harinya..
Naga yang dahulunya belajar bertarung dengan sang Garuda, sekarang mengkhianati apa yang telah ia dapati..



Air, pendekar, dan naga..
Apakah air dapat menjadi senjata sang pendekar,
untuk mengalahkan naga, menjadikan dunia kembali seperti sedia kala,
Air yang takkan pernah habis adanya, perlahan mengikis tebalnya kulit sang naga.






Dapatkah aku mengalahkan kerasnya hatimu, manis ?
Dengan derasnya cinta yang kumiliki,
Dengan segala kesungguhan hati ini,
maka aku kan mengalahkan kerasnya hati tersebut..




-Lalu Rahadian-

20 January 2011

Ujian, Liburan, dan sedikit pesan..

Alhamdulillah UAS semester ganjil untuk JPP 2009 baru aja lewat, dan saya cukup yakin kalau nilai - nilai semester ini akan lebih baik dari semester2 sebelumnya..walaupun nilai bukan menjadi satu - satunya faktor untuk menjudge seseorang itu pintar atau bodoh. Ya hanya orang yang berpikiran sempit yang menilai bobot seseorang dari nilai - nilai yang ia peroleh. UAS yang baru saja lewat bisa dibilang lumayan berat ya, dengan tugas dan materi ujian yang banyak dan lumayan menguras waktu untuk mengerti. Banyak teman - teman saya yang bahkan tugas - tugas akhir serta ujian tertulis ataupun lisannya tidak maksimal dijalankan. Ya, inilah wajah mahasiswa Indonesia sekarang, mayoritas mereka hanya belajar hanya saat mendekati ujian ataupun mengerjakan tugas dengan bermalas - malasan, banyak mengeluh, no action talk only, tapi hasil malah ga maksimal..ironis.

Apa yang seharusnya dikerjakan menurut saya dapat diselesaikan dengan cepat dan berkualitas kalo kita sebagai orang yang mengerjakan tugas itu tidak terlalu banyak mengeluh. Untuk apa sih mengeluh ? hanya untuk melepaskan keluh kesah dan berujung pada keluarnya makian - makian kan ? apa dengan itu kita bisa mendapatkan hasil dari pekerjaan kita dengan bagus dan cepat selesai ? mustahil bung dan sarinah sekalian..mustahil ! cobalah mulai dari sekarang untuk mengurangi mengeluh dan berusahalah untuk menikmati apa yang kita miliki dan kerjakan..


Beralih ke hal lain nih, liburan kali ini rencana saya akan pergi ke Surabaya - Bali. Dari Jogja sekarang saya udah ada di Jakarta sementara waktu, ketemu orangtua lah kangen juga udah lama ga ketemu..terus rencana sabtu besok sudah berada di Jogja lagi, dan Insya Allah senin atau selasa minggu depan sudah berangkat ke Surabaya kemudian menyusul Bali. Saya harap rencana ini bisa berjalan lancaaaar selancar - lancarnya. Surabaya - Bali dan saya akan kembali ke Jogja minggu pertama Februari untuk memulai kegiatan di kampus lagi.


Sedikit pesan juga untuk siapapun anda yang membaca blog ini..sebenernya ini kata - kata saya denger pas kemarenan kaderisasi GMNI disampaikan oleh mas conny, dia bilang kalo seorang pemimpin itu harus selaras perkataan dan perbuatannya, yah bisa dibilang jangan sampe jadi orang yang NATO gitu dah. Sungguh saya langsung merasa tersindir mendengarnya, karna saya tau masih banyak perbuatan saya yang sangat tidak selaras dengan perkataan - perkataan yang saya sering lontarkan. Ironis, tapi saya akan mencoba untuk merubah sikap saya itu..



It's Time to Move On Bung !

01 January 2011

2010 - 2011

Tahun 2010 baru aja berakhir kemarin. Tahun yang kalo bisa diungkapkan dengan kata - kata sih itu mirip permen nano - nano, macem - macem rasanya dan ga selalu manis ataupun asem. Sempurna lah kalo menurut saya, hidup memang ditakdirkan tidak akan selamanya manis bukan ? dan tidak akan ada rasa manis setelah pahit jika kita tidak berusaha untuk mencari sesuatu yang dapat menghilangkan rasa pahit itu. Itulah hidup, dan menurut saya 2010 yang baru saja berakhir kemarin dapat dikatakan sempurna.

Saya mendapatkan banyak pelajaran yang berharga di tahun 2010, banyak juga pengalaman - pengalaman baru yang saya alami. menyenangkan, walaupun jujur sebenarnya saya juga sempat menganggap bahwa tahun 2010 adalah tahun yang buruk, tapi setelah berjalan sampai pada bulan Desember kemarin saya akhirnya sadar bahwa tahun 2010 mungkin adalah tahun yang paling sempurna sampai saat ini dalam hidup saya.



Sekarang 2011 sudah datang, ada apa di 2011 ? Rahasia Tuhan. Saya hanya bisa berdoa dan berusaha untuk terkabulnya semua keinginan saya. Yang pasti saya inginkan adalah semoga di tahun 2011 ini saya dapat menemukan warna baru dan pengalaman baru dalam hidup saya.