06 November 2010

REBORN

Reborn ? ya itu kata2 yang tepat buat saya mungkin saat ini. Setelah seminggu sempet hiatus dari dunia maya, dunia pertemanan kampus, kegiatan kampus dll maka bisa dibilang saat ini saya sudah memasuki tahap Reborn yang mungkin bisa dibilang sedikit telat ? mungkin...

Dari hasil "semedi" saya seminggu kemaren saya sudah banyak dapat hasil dan manfaat buat kedepannya nanti.

  1. Saya memutuskan untuk tetep setia menunggu si manis. Ya saya tau mungkin saya egois, memikirkan keinginan sendiri dengan cara menunggu dia, tapi saya yakin kalau saya tidak akan menyesali keputusan ini. Sama sekali saya tidak akan menyesal, saya akan tetap menunggu dia..
  2. Saya memutuskan untuk besar kemungkinan merubah beebrapa hal di dalam kaitannya dengan kehidupan politik kampus kedepannya..
  3. Memutuskan untuk dapat lebih rajin membaca..
  4. Saya (akhirnya) bisa memainkan satu lagu yang menurut mayoritas orang mungkin gampang, tapi saya yang baru bisa bermain gitar (malu) merasa bangga karena akhirnya ada kemajuan di dalam hal ini, hahaha..
  5. Bisa lebih memahami apa tujuan hidup kedepannya, bagaimana saya harus bisa untuk menghadapi masalah - masalah yang akan datang nantinya di dalam hidup ini. Ya, saya harus berubah dalam hal menangani maslah - masalah tersebut !


Beralih ke hal lainnya.. Kemarin hari jumat waktu saya kembali dari "semedi" bertepatan dengan meletusnya kembali merapi. Letusan kali ini sungguh dahsyatnya, zona aman merapi yang tadinya hanya berjarak 10km dari puncak akhirnya diperluas menjadi radius 20km dari puncak. Abu vulkanik dari letusan tersebut terlihat dibawa oleh angin ke segala penjuru Jogja, bahkan sampai menjamah kawasan Bogor, Jawa Barat. Jumlah korban meningkat, pengungsi bertambah, posko berpindah tempat. Ironis, alam terkesan menunjukkan kemarahannya pada manusia yang makin lama makin lupa akan keadaan alam sekitarnya. Alama juga mengingatkan agar para pemimpin senantiasa harus selalu dekat dengan rakyatnya, suatu hal yang dapat ditemui semenjak adanya musibah - musibah yang melanda akhir - akhir ini, walaupun mungkin tidak terlalu banyak berarti mungkin tapi hal tersebut dapat dilihat dari perspektif lain..bahwa hakikatnya pemimpin harus selalu berada dekat dengan rakyat, bukan bergerak menjauh dan mendekat jikala ada maunya saja (pemilu contohnya)

Tulisan di atas sebagian hasil pemikiran saya sendiri, mungkin jika ada pihak - pihak yang merasa tidak setuju saya dapat memahaminya. Perbedaan - perbedaan tersebut saya yakini adanya :)



Hal lainnya, saat Jogja sedang membutuhkan bantuan dan sedang "terluka" seperti ini, saya besok harus pergi ke jakarta dari subuh naik mobil bersama keluarga. Ada urusan keluarga yang memang sudah dari jauh hari direncanakan untuk kami keluarga jogja pergi ke jakarta, awalnya saya dan saudara saya tidak dapat ikut tetapi karena kegiatan kuliah diliburkan sementara maka akhirnya kamipun ikut. Maaf Jogja, sungguh saya merasa berat meninggalkan kota yang paling saya cintai ini saat sedang terluka seperti ini. Bantuan dan doa bagimu akan selalu ada dari kami, warga Indonesia. Bantuan untuk kalian para korban bencana yang ada di wasior, mentawai, dan kawasan merapi. Kami para warga Indonesia akan setia membantu kalian semua..kalian tidak sendirian :)






At last, i just wanna say that i miss you, manis :)

No comments:

Post a Comment